Halaman

Sabtu, 20 Oktober 2012

lkajdslk

Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Amit Kumar, CEO dari Lexity, startup yang mendapatkan investasi dari Spark Capital, True Ventures, 500Startups. Amit memiliki keahlian dalam bidang Pencarian, Web Semantik, Periklanan, dan Networking, serta memiliki pengalaman dalam membangun startup dan membangun produk baru untuk perusahaan di Fortune 500. Sebelumnya, di Yahoo! Web Search, dia memperkenalkan Semantic Web technology to Search, menciptakan SearchMonkey, mendapat lebih dari 15 paten, dan mengatur produk yang berfokus pada penerbit. Info lebih lengkap di www.lexity.com Pertanyaan: Bagaimana pemilik bisnis-binis kecil bisa mengkonversi leads menjadi pelanggan dengan lebih baik? Amit Kumar: Sebuah fakta menyatakan, bahwa rata-rata, hanya 2% dari pengunjung sebuah situs yang akan benar-benar membeli. 98% trafik sisanya tidak akan kembali lagi. Ini adalah kesempatan yang sayang untuk dilepaskan. Saat saya membicarakan tentang mengkonversi lead menjadi pelanggan, maka saya membicarakan tentang cara ‘menangkap’ 98% pelanggan potensial yang tadinya tidak akan kembali itu. Saya akan mengajarkan cara mengubah propek itu menjadi penjualan. Pertanyaan: Jika saya memulai sebuah toko online baru, apakah langkah pertama yang perlu saya lakukan untuk mendapat konversi yang lebih baik? Amit Kumar: Gunakan beberapa analytics di dalam situs Anda. Peningkatan dalam jumlah konversi leads menjadi pelanggan tidak bisa diketahui jika Anda tidak melacak dan mengukurnya. Jika toko Anda dibangun di atas sebuah platform, seperti Shopify.com, Magento.com, atau BigCommerce.com maka kemungkinan Anda sudah memiliki beberapa analytics dalam dashboard administrator Anda. Lihatlah dashboard tersebut dan biasakan diri Anda. Bahkan mungkin Anda perlu mencari fitur laporan yang dikirim ke email Anda secara otomatis. Anda harus mencari angka-angka yang memberikan informasi berikut pada Anda: 1. Jumlah pengunjung yang datang ke situs Anda 2. Jumlah pengunjung yang akhirnya membeli produk Anda Anda bisa menemukan statistic ini untuk jangka waktu tertentu, lalu membaginya angka kedua (yang membeli) dengan angka pertama (yang datang) untuk mendapat persentase koversi pengunjung Anda menjadi pelanggan. Pertanyaan: Bagaimana jika platform toko di atas tidak menyediakan statistik tersebut atau Anda tidak menggunakan platform store? Amit Kumar: Gunakanlah Google Analytics. Ini adalah solusi analitik yang gratis dan bisa dimasukkan ke dalam hampir semua situs. Atau, Anda juga bisa menggunakan tool analisa realtime, Lexity Live, yang akan melacak dan mencatat jumlah pengunjung yang datang ke situs Anda secara realtime. Gratis, dan bisa bekerja di semua situs. Pertanyaan: Jika saya sudah mengetahui jumlah konversi situs, apa hal selanjutnya yang perlu saya lakukan? Amit Kumar: Selanjutnya, indentifikasi “corong” konversi Anda. Corong koversi Anda adalah sekumpulan halaman dimana pengunjung biasanya membeli sesuatu. Halaman terakhir harus menjadi target Anda untuk sebuah konversi, artinya, saat pengunjung sampai di halaman terakhir, itulah saat mereka terhitung sebagai sebuah penjualan. Contohnya, Anda bisa memutuskan bahwa corong Anda adalah: (1)Homepage, (2)Halaman Produk, (3)Shopping cart, (4)checkout, (5)konfirmasi. Aturlah corong ini sebagai sebuah “goal” di Google Analytics. Untuk melakukannya, Anda bisa mencari caranya di Google dengan kata kunci “how to set up a goal in Google Analytics”. Sekarang, Anda bisa melacak berapa persentase pelanggan Anda berpindah dari langkah satu ke langkah selanjutnya dalam corong Anda, dan persentase pengunjung yang pergi dari corong (drop off) tersebut. Saat seseorang meninggalkan corong, maka artinya Anda sudah kehilangan seorang pelanggan. Sekarang, identifikasi di mana persentase drop-off tertinggi Anda. Contohnya, 60% pelanggan yang mengunjungi homepage akan melanjutkan ke halaman produk; artinya ada 40% yang drop off. Lalu, dari orang-orang yang sampai ke halaman produk, mungkin hanya 30% yang melanjutkan ke halaman shopping cart; yang artinya ada 70% drop off, yang tentunya lebih tinggi dari sebelumnya. Semakin besar tingkat drop off, halaman tersebut memiliki makin banyak hal yang perlu diperbaiki agar tidak kehilangan pelanggan lagi. Sebagai contoh, dalam skenario di atas, sekarang mungkin Anda harus berfokus untuk memperbaiki halaman produk Anda, apakah karena kurangnya deskripsi, atau tombol ‘add to cart’ sulit ditemukan, atau mungkin produk tersebut membutuhkan lebih banyak gambar? Pertanyaan: Segera setelah Anda sudah menentukan semua hal yang perlu diperbaiki dalam halaman-halaman tersebut, bagaimana cara Anda menentukan yang mana yang merupakan masalah utamanya? Amit Kumar: Saya merekomendasikan Anda menggunakan A/B testing untuk memperbaiki halaman situs Anda. A/B testing membantu Anda mencoba beberapa versi situs Anda pada pelanggan Anda. Lalu, Anda bisa melihat jumlah konversi Anda bervariasi tergantung pada versi situs yang dilihat pelanggan Anda, lalu menentukan yang mana yang memiliki performa paling baik. Ini adalah cara yang sangat kuantitatif untuk membuat keputusan tentang cara meningkatkan situs Anda. Cobalah menggunakan jasa seperti Optimizely untuk melakukan A/B testing. Pertanyaan: Adakah jasa atau taktik lain yang bisa Anda rekomendasikan untuk mengkonversi leads menjadi penjualan? Amit Kumar: Ada banyak sekali pilihan yang baik. Anda bisa berfokus untuk membujuk lebih banyak orang untuk menjalankan corong Anda, pada dasarnya, Anda akan meningkatkan tingkat retention dalam setiap tahap corong Anda. Email marketing bekerja baik dalam hal tersebut. Anda bisa bisa fokus mencoba mengkonversi orang-orang yang meninggalkan situs Anda- chat dan pemberian kupon adalah dua pilihan yang baik untuk melakukannya. Anda juga bisa fokus untuk mencoba memancing kembali orang-orang yang sudah meninggalkan corong Anda, disini Anda bisa mentargetkan ulang ads untuk melakukannya.
Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Amit Kumar, CEO dari Lexity, startup yang mendapatkan investasi dari Spark Capital, True Ventures, 500Startups. Amit memiliki keahlian dalam bidang Pencarian, Web Semantik, Periklanan, dan Networking, serta memiliki pengalaman dalam membangun startup dan membangun produk baru untuk perusahaan di Fortune 500. Sebelumnya, di Yahoo! Web Search, dia memperkenalkan Semantic Web technology to Search, menciptakan SearchMonkey, mendapat lebih dari 15 paten, dan mengatur produk yang berfokus pada penerbit. Info lebih lengkap di www.lexity.com
Pertanyaan: Bagaimana pemilik bisnis-binis kecil bisa mengkonversi leads menjadi pelanggan dengan lebih baik?
Amit Kumar: Sebuah fakta menyatakan, bahwa rata-rata, hanya 2% dari pengunjung sebuah situs yang akan benar-benar membeli. 98% trafik sisanya tidak akan kembali lagi. Ini adalah kesempatan yang sayang untuk dilepaskan. Saat saya membicarakan tentang mengkonversi lead menjadi pelanggan, maka saya membicarakan tentang cara ‘menangkap’ 98% pelanggan potensial yang tadinya tidak akan kembali itu. Saya akan mengajarkan cara mengubah propek itu menjadi penjualan.
Pertanyaan: Jika saya memulai sebuah toko online baru, apakah langkah pertama yang perlu saya lakukan untuk mendapat konversi yang lebih baik?
Amit Kumar: Gunakan beberapa analytics di dalam situs Anda. Peningkatan dalam jumlah konversi leads menjadi pelanggan tidak bisa diketahui jika Anda tidak melacak dan mengukurnya. Jika toko Anda dibangun di atas sebuah platform, seperti Shopify.com, Magento.com, atau BigCommerce.com maka kemungkinan Anda sudah memiliki beberapa analytics dalam dashboard administrator Anda. Lihatlah dashboard tersebut dan biasakan diri Anda. Bahkan mungkin Anda perlu mencari fitur laporan yang dikirim ke email Anda secara otomatis. Anda harus mencari angka-angka yang memberikan informasi berikut pada Anda:
1. Jumlah pengunjung yang datang ke situs Anda
2. Jumlah pengunjung yang akhirnya membeli produk Anda
Anda bisa menemukan statistic ini untuk jangka waktu tertentu, lalu membaginya angka kedua (yang membeli) dengan angka pertama (yang datang) untuk mendapat persentase koversi pengunjung Anda menjadi pelanggan.
Pertanyaan: Bagaimana jika platform toko di atas tidak menyediakan statistik tersebut atau Anda tidak menggunakan platform store?
Amit Kumar: Gunakanlah Google Analytics. Ini adalah solusi analitik yang gratis dan bisa dimasukkan ke dalam hampir semua situs. Atau, Anda juga bisa menggunakan tool analisa realtime, Lexity Live, yang akan melacak dan mencatat jumlah pengunjung yang datang ke situs Anda secara realtime. Gratis, dan bisa bekerja di semua situs.
Pertanyaan: Jika saya sudah mengetahui jumlah konversi situs, apa hal selanjutnya yang perlu saya lakukan?
Amit Kumar: Selanjutnya, indentifikasi “corong” konversi Anda. Corong koversi Anda adalah sekumpulan halaman dimana pengunjung biasanya membeli sesuatu. Halaman terakhir harus menjadi target Anda untuk sebuah konversi, artinya, saat pengunjung sampai di halaman terakhir, itulah saat mereka terhitung sebagai sebuah penjualan. Contohnya, Anda bisa memutuskan bahwa corong Anda adalah: (1)Homepage, (2)Halaman Produk, (3)Shopping cart, (4)checkout, (5)konfirmasi.
Aturlah corong ini sebagai sebuah “goal” di Google Analytics. Untuk melakukannya, Anda bisa mencari caranya di Google dengan kata kunci “how to set up a goal in Google Analytics”.
Sekarang, Anda bisa melacak berapa persentase pelanggan Anda berpindah dari langkah satu ke langkah selanjutnya dalam corong Anda, dan persentase pengunjung yang pergi dari corong (drop off) tersebut. Saat seseorang meninggalkan corong, maka artinya Anda sudah kehilangan seorang pelanggan.
Sekarang, identifikasi di mana persentase drop-off tertinggi Anda. Contohnya, 60% pelanggan yang mengunjungi homepage akan melanjutkan ke halaman produk; artinya ada 40% yang drop off. Lalu, dari orang-orang yang sampai ke halaman produk, mungkin hanya 30% yang melanjutkan ke halaman shopping cart; yang artinya ada 70% drop off, yang tentunya lebih tinggi dari sebelumnya. Semakin besar tingkat drop off, halaman tersebut memiliki makin banyak hal yang perlu diperbaiki agar tidak kehilangan pelanggan lagi. Sebagai contoh, dalam skenario di atas, sekarang mungkin Anda harus berfokus untuk memperbaiki halaman produk Anda, apakah karena kurangnya deskripsi, atau tombol ‘add to cart’ sulit ditemukan, atau mungkin produk tersebut membutuhkan lebih banyak gambar?
Pertanyaan: Segera setelah Anda sudah menentukan semua hal yang perlu diperbaiki dalam halaman-halaman tersebut, bagaimana cara Anda menentukan yang mana yang merupakan masalah utamanya?
Amit Kumar: Saya merekomendasikan Anda menggunakan A/B testing untuk memperbaiki halaman situs Anda. A/B testing membantu Anda mencoba beberapa versi situs Anda pada pelanggan Anda. Lalu, Anda bisa melihat jumlah konversi Anda bervariasi tergantung pada versi situs yang dilihat pelanggan Anda, lalu menentukan yang mana yang memiliki performa paling baik. Ini adalah cara yang sangat kuantitatif untuk membuat keputusan tentang cara meningkatkan situs Anda. Cobalah menggunakan jasa seperti Optimizely untuk melakukan A/B testing.
Pertanyaan: Adakah jasa atau taktik lain yang bisa Anda rekomendasikan untuk mengkonversi leads menjadi penjualan?
Amit Kumar: Ada banyak sekali pilihan yang baik. Anda bisa berfokus untuk membujuk lebih banyak orang untuk menjalankan corong Anda, pada dasarnya, Anda akan meningkatkan tingkat retention dalam setiap tahap corong Anda. Email marketing bekerja baik dalam hal tersebut. Anda bisa bisa fokus mencoba mengkonversi orang-orang yang meninggalkan situs Anda- chat dan pemberian kupon adalah dua pilihan yang baik untuk melakukannya.
Anda juga bisa fokus untuk mencoba memancing kembali orang-orang yang sudah meninggalkan corong Anda, disini Anda bisa mentargetkan ulang ads untuk melakukannya.
Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Amit Kumar, CEO dari Lexity, startup yang mendapatkan investasi dari Spark Capital, True Ventures, 500Startups. Amit memiliki keahlian dalam bidang Pencarian, Web Semantik, Periklanan, dan Networking, serta memiliki pengalaman dalam membangun startup dan membangun produk baru untuk perusahaan di Fortune 500. Sebelumnya, di Yahoo! Web Search, dia memperkenalkan Semantic Web technology to Search, menciptakan SearchMonkey, mendapat lebih dari 15 paten, dan mengatur produk yang berfokus pada penerbit. Info lebih lengkap di www.lexity.com
Pertanyaan: Bagaimana pemilik bisnis-binis kecil bisa mengkonversi leads menjadi pelanggan dengan lebih baik?
Amit Kumar: Sebuah fakta menyatakan, bahwa rata-rata, hanya 2% dari pengunjung sebuah situs yang akan benar-benar membeli. 98% trafik sisanya tidak akan kembali lagi. Ini adalah kesempatan yang sayang untuk dilepaskan. Saat saya membicarakan tentang mengkonversi lead menjadi pelanggan, maka saya membicarakan tentang cara ‘menangkap’ 98% pelanggan potensial yang tadinya tidak akan kembali itu. Saya akan mengajarkan cara mengubah propek itu menjadi penjualan.
Pertanyaan: Jika saya memulai sebuah toko online baru, apakah langkah pertama yang perlu saya lakukan untuk mendapat konversi yang lebih baik?
Amit Kumar: Gunakan beberapa analytics di dalam situs Anda. Peningkatan dalam jumlah konversi leads menjadi pelanggan tidak bisa diketahui jika Anda tidak melacak dan mengukurnya. Jika toko Anda dibangun di atas sebuah platform, seperti Shopify.com, Magento.com, atau BigCommerce.com maka kemungkinan Anda sudah memiliki beberapa analytics dalam dashboard administrator Anda. Lihatlah dashboard tersebut dan biasakan diri Anda. Bahkan mungkin Anda perlu mencari fitur laporan yang dikirim ke email Anda secara otomatis. Anda harus mencari angka-angka yang memberikan informasi berikut pada Anda:
1. Jumlah pengunjung yang datang ke situs Anda
2. Jumlah pengunjung yang akhirnya membeli produk Anda
Anda bisa menemukan statistic ini untuk jangka waktu tertentu, lalu membaginya angka kedua (yang membeli) dengan angka pertama (yang datang) untuk mendapat persentase koversi pengunjung Anda menjadi pelanggan.
Pertanyaan: Bagaimana jika platform toko di atas tidak menyediakan statistik tersebut atau Anda tidak menggunakan platform store?
Amit Kumar: Gunakanlah Google Analytics. Ini adalah solusi analitik yang gratis dan bisa dimasukkan ke dalam hampir semua situs. Atau, Anda juga bisa menggunakan tool analisa realtime, Lexity Live, yang akan melacak dan mencatat jumlah pengunjung yang datang ke situs Anda secara realtime. Gratis, dan bisa bekerja di semua situs.
Pertanyaan: Jika saya sudah mengetahui jumlah konversi situs, apa hal selanjutnya yang perlu saya lakukan?
Amit Kumar: Selanjutnya, indentifikasi “corong” konversi Anda. Corong koversi Anda adalah sekumpulan halaman dimana pengunjung biasanya membeli sesuatu. Halaman terakhir harus menjadi target Anda untuk sebuah konversi, artinya, saat pengunjung sampai di halaman terakhir, itulah saat mereka terhitung sebagai sebuah penjualan. Contohnya, Anda bisa memutuskan bahwa corong Anda adalah: (1)Homepage, (2)Halaman Produk, (3)Shopping cart, (4)checkout, (5)konfirmasi.
Aturlah corong ini sebagai sebuah “goal” di Google Analytics. Untuk melakukannya, Anda bisa mencari caranya di Google dengan kata kunci “how to set up a goal in Google Analytics”.
Sekarang, Anda bisa melacak berapa persentase pelanggan Anda berpindah dari langkah satu ke langkah selanjutnya dalam corong Anda, dan persentase pengunjung yang pergi dari corong (drop off) tersebut. Saat seseorang meninggalkan corong, maka artinya Anda sudah kehilangan seorang pelanggan.
Sekarang, identifikasi di mana persentase drop-off tertinggi Anda. Contohnya, 60% pelanggan yang mengunjungi homepage akan melanjutkan ke halaman produk; artinya ada 40% yang drop off. Lalu, dari orang-orang yang sampai ke halaman produk, mungkin hanya 30% yang melanjutkan ke halaman shopping cart; yang artinya ada 70% drop off, yang tentunya lebih tinggi dari sebelumnya. Semakin besar tingkat drop off, halaman tersebut memiliki makin banyak hal yang perlu diperbaiki agar tidak kehilangan pelanggan lagi. Sebagai contoh, dalam skenario di atas, sekarang mungkin Anda harus berfokus untuk memperbaiki halaman produk Anda, apakah karena kurangnya deskripsi, atau tombol ‘add to cart’ sulit ditemukan, atau mungkin produk tersebut membutuhkan lebih banyak gambar?
Pertanyaan: Segera setelah Anda sudah menentukan semua hal yang perlu diperbaiki dalam halaman-halaman tersebut, bagaimana cara Anda menentukan yang mana yang merupakan masalah utamanya?
Amit Kumar: Saya merekomendasikan Anda menggunakan A/B testing untuk memperbaiki halaman situs Anda. A/B testing membantu Anda mencoba beberapa versi situs Anda pada pelanggan Anda. Lalu, Anda bisa melihat jumlah konversi Anda bervariasi tergantung pada versi situs yang dilihat pelanggan Anda, lalu menentukan yang mana yang memiliki performa paling baik. Ini adalah cara yang sangat kuantitatif untuk membuat keputusan tentang cara meningkatkan situs Anda. Cobalah menggunakan jasa seperti Optimizely untuk melakukan A/B testing.
Pertanyaan: Adakah jasa atau taktik lain yang bisa Anda rekomendasikan untuk mengkonversi leads menjadi penjualan?
Amit Kumar: Ada banyak sekali pilihan yang baik. Anda bisa berfokus untuk membujuk lebih banyak orang untuk menjalankan corong Anda, pada dasarnya, Anda akan meningkatkan tingkat retention dalam setiap tahap corong Anda. Email marketing bekerja baik dalam hal tersebut. Anda bisa bisa fokus mencoba mengkonversi orang-orang yang meninggalkan situs Anda- chat dan pemberian kupon adalah dua pilihan yang baik untuk melakukannya.
Anda juga bisa fokus untuk mencoba memancing kembali orang-orang yang sudah meninggalkan corong Anda, disini Anda bisa mentargetkan ulang ads untuk melakukannya.
Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Amit Kumar, CEO dari Lexity, startup yang mendapatkan investasi dari Spark Capital, True Ventures, 500Startups. Amit memiliki keahlian dalam bidang Pencarian, Web Semantik, Periklanan, dan Networking, serta memiliki pengalaman dalam membangun startup dan membangun produk baru untuk perusahaan di Fortune 500. Sebelumnya, di Yahoo! Web Search, dia memperkenalkan Semantic Web technology to Search, menciptakan SearchMonkey, mendapat lebih dari 15 paten, dan mengatur produk yang berfokus pada penerbit. Info lebih lengkap di www.lexity.com
Pertanyaan: Bagaimana pemilik bisnis-binis kecil bisa mengkonversi leads menjadi pelanggan dengan lebih baik?
Amit Kumar: Sebuah fakta menyatakan, bahwa rata-rata, hanya 2% dari pengunjung sebuah situs yang akan benar-benar membeli. 98% trafik sisanya tidak akan kembali lagi. Ini adalah kesempatan yang sayang untuk dilepaskan. Saat saya membicarakan tentang mengkonversi lead menjadi pelanggan, maka saya membicarakan tentang cara ‘menangkap’ 98% pelanggan potensial yang tadinya tidak akan kembali itu. Saya akan mengajarkan cara mengubah propek itu menjadi penjualan.
Pertanyaan: Jika saya memulai sebuah toko online baru, apakah langkah pertama yang perlu saya lakukan untuk mendapat konversi yang lebih baik?
Amit Kumar: Gunakan beberapa analytics di dalam situs Anda. Peningkatan dalam jumlah konversi leads menjadi pelanggan tidak bisa diketahui jika Anda tidak melacak dan mengukurnya. Jika toko Anda dibangun di atas sebuah platform, seperti Shopify.com, Magento.com, atau BigCommerce.com maka kemungkinan Anda sudah memiliki beberapa analytics dalam dashboard administrator Anda. Lihatlah dashboard tersebut dan biasakan diri Anda. Bahkan mungkin Anda perlu mencari fitur laporan yang dikirim ke email Anda secara otomatis. Anda harus mencari angka-angka yang memberikan informasi berikut pada Anda:
1. Jumlah pengunjung yang datang ke situs Anda
2. Jumlah pengunjung yang akhirnya membeli produk Anda
Anda bisa menemukan statistic ini untuk jangka waktu tertentu, lalu membaginya angka kedua (yang membeli) dengan angka pertama (yang datang) untuk mendapat persentase koversi pengunjung Anda menjadi pelanggan.
Pertanyaan: Bagaimana jika platform toko di atas tidak menyediakan statistik tersebut atau Anda tidak menggunakan platform store?
Amit Kumar: Gunakanlah Google Analytics. Ini adalah solusi analitik yang gratis dan bisa dimasukkan ke dalam hampir semua situs. Atau, Anda juga bisa menggunakan tool analisa realtime, Lexity Live, yang akan melacak dan mencatat jumlah pengunjung yang datang ke situs Anda secara realtime. Gratis, dan bisa bekerja di semua situs.
Pertanyaan: Jika saya sudah mengetahui jumlah konversi situs, apa hal selanjutnya yang perlu saya lakukan?
Amit Kumar: Selanjutnya, indentifikasi “corong” konversi Anda. Corong koversi Anda adalah sekumpulan halaman dimana pengunjung biasanya membeli sesuatu. Halaman terakhir harus menjadi target Anda untuk sebuah konversi, artinya, saat pengunjung sampai di halaman terakhir, itulah saat mereka terhitung sebagai sebuah penjualan. Contohnya, Anda bisa memutuskan bahwa corong Anda adalah: (1)Homepage, (2)Halaman Produk, (3)Shopping cart, (4)checkout, (5)konfirmasi.
Aturlah corong ini sebagai sebuah “goal” di Google Analytics. Untuk melakukannya, Anda bisa mencari caranya di Google dengan kata kunci “how to set up a goal in Google Analytics”.
Sekarang, Anda bisa melacak berapa persentase pelanggan Anda berpindah dari langkah satu ke langkah selanjutnya dalam corong Anda, dan persentase pengunjung yang pergi dari corong (drop off) tersebut. Saat seseorang meninggalkan corong, maka artinya Anda sudah kehilangan seorang pelanggan.
Sekarang, identifikasi di mana persentase drop-off tertinggi Anda. Contohnya, 60% pelanggan yang mengunjungi homepage akan melanjutkan ke halaman produk; artinya ada 40% yang drop off. Lalu, dari orang-orang yang sampai ke halaman produk, mungkin hanya 30% yang melanjutkan ke halaman shopping cart; yang artinya ada 70% drop off, yang tentunya lebih tinggi dari sebelumnya. Semakin besar tingkat drop off, halaman tersebut memiliki makin banyak hal yang perlu diperbaiki agar tidak kehilangan pelanggan lagi. Sebagai contoh, dalam skenario di atas, sekarang mungkin Anda harus berfokus untuk memperbaiki halaman produk Anda, apakah karena kurangnya deskripsi, atau tombol ‘add to cart’ sulit ditemukan, atau mungkin produk tersebut membutuhkan lebih banyak gambar?
Pertanyaan: Segera setelah Anda sudah menentukan semua hal yang perlu diperbaiki dalam halaman-halaman tersebut, bagaimana cara Anda menentukan yang mana yang merupakan masalah utamanya?
Amit Kumar: Saya merekomendasikan Anda menggunakan A/B testing untuk memperbaiki halaman situs Anda. A/B testing membantu Anda mencoba beberapa versi situs Anda pada pelanggan Anda. Lalu, Anda bisa melihat jumlah konversi Anda bervariasi tergantung pada versi situs yang dilihat pelanggan Anda, lalu menentukan yang mana yang memiliki performa paling baik. Ini adalah cara yang sangat kuantitatif untuk membuat keputusan tentang cara meningkatkan situs Anda. Cobalah menggunakan jasa seperti Optimizely untuk melakukan A/B testing.
Pertanyaan: Adakah jasa atau taktik lain yang bisa Anda rekomendasikan untuk mengkonversi leads menjadi penjualan?
Amit Kumar: Ada banyak sekali pilihan yang baik. Anda bisa berfokus untuk membujuk lebih banyak orang untuk menjalankan corong Anda, pada dasarnya, Anda akan meningkatkan tingkat retention dalam setiap tahap corong Anda. Email marketing bekerja baik dalam hal tersebut. Anda bisa bisa fokus mencoba mengkonversi orang-orang yang meninggalkan situs Anda- chat dan pemberian kupon adalah dua pilihan yang baik untuk melakukannya.
Anda juga bisa fokus untuk mencoba memancing kembali orang-orang yang sudah meninggalkan corong Anda, disini Anda bisa mentargetkan ulang ads untuk melakukannya.
Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Amit Kumar, CEO dari Lexity, startup yang mendapatkan investasi dari Spark Capital, True Ventures, 500Startups. Amit memiliki keahlian dalam bidang Pencarian, Web Semantik, Periklanan, dan Networking, serta memiliki pengalaman dalam membangun startup dan membangun produk baru untuk perusahaan di Fortune 500. Sebelumnya, di Yahoo! Web Search, dia memperkenalkan Semantic Web technology to Search, menciptakan SearchMonkey, mendapat lebih dari 15 paten, dan mengatur produk yang berfokus pada penerbit. Info lebih lengkap di www.lexity.com
Pertanyaan: Bagaimana pemilik bisnis-binis kecil bisa mengkonversi leads menjadi pelanggan dengan lebih baik?
Amit Kumar: Sebuah fakta menyatakan, bahwa rata-rata, hanya 2% dari pengunjung sebuah situs yang akan benar-benar membeli. 98% trafik sisanya tidak akan kembali lagi. Ini adalah kesempatan yang sayang untuk dilepaskan. Saat saya membicarakan tentang mengkonversi lead menjadi pelanggan, maka saya membicarakan tentang cara ‘menangkap’ 98% pelanggan potensial yang tadinya tidak akan kembali itu. Saya akan mengajarkan cara mengubah propek itu menjadi penjualan.
Pertanyaan: Jika saya memulai sebuah toko online baru, apakah langkah pertama yang perlu saya lakukan untuk mendapat konversi yang lebih baik?
Amit Kumar: Gunakan beberapa analytics di dalam situs Anda. Peningkatan dalam jumlah konversi leads menjadi pelanggan tidak bisa diketahui jika Anda tidak melacak dan mengukurnya. Jika toko Anda dibangun di atas sebuah platform, seperti Shopify.com, Magento.com, atau BigCommerce.com maka kemungkinan Anda sudah memiliki beberapa analytics dalam dashboard administrator Anda. Lihatlah dashboard tersebut dan biasakan diri Anda. Bahkan mungkin Anda perlu mencari fitur laporan yang dikirim ke email Anda secara otomatis. Anda harus mencari angka-angka yang memberikan informasi berikut pada Anda:
1. Jumlah pengunjung yang datang ke situs Anda
2. Jumlah pengunjung yang akhirnya membeli produk Anda
Anda bisa menemukan statistic ini untuk jangka waktu tertentu, lalu membaginya angka kedua (yang membeli) dengan angka pertama (yang datang) untuk mendapat persentase koversi pengunjung Anda menjadi pelanggan.
Pertanyaan: Bagaimana jika platform toko di atas tidak menyediakan statistik tersebut atau Anda tidak menggunakan platform store?
Amit Kumar: Gunakanlah Google Analytics. Ini adalah solusi analitik yang gratis dan bisa dimasukkan ke dalam hampir semua situs. Atau, Anda juga bisa menggunakan tool analisa realtime, Lexity Live, yang akan melacak dan mencatat jumlah pengunjung yang datang ke situs Anda secara realtime. Gratis, dan bisa bekerja di semua situs.
Pertanyaan: Jika saya sudah mengetahui jumlah konversi situs, apa hal selanjutnya yang perlu saya lakukan?
Amit Kumar: Selanjutnya, indentifikasi “corong” konversi Anda. Corong koversi Anda adalah sekumpulan halaman dimana pengunjung biasanya membeli sesuatu. Halaman terakhir harus menjadi target Anda untuk sebuah konversi, artinya, saat pengunjung sampai di halaman terakhir, itulah saat mereka terhitung sebagai sebuah penjualan. Contohnya, Anda bisa memutuskan bahwa corong Anda adalah: (1)Homepage, (2)Halaman Produk, (3)Shopping cart, (4)checkout, (5)konfirmasi.
Aturlah corong ini sebagai sebuah “goal” di Google Analytics. Untuk melakukannya, Anda bisa mencari caranya di Google dengan kata kunci “how to set up a goal in Google Analytics”.
Sekarang, Anda bisa melacak berapa persentase pelanggan Anda berpindah dari langkah satu ke langkah selanjutnya dalam corong Anda, dan persentase pengunjung yang pergi dari corong (drop off) tersebut. Saat seseorang meninggalkan corong, maka artinya Anda sudah kehilangan seorang pelanggan.
Sekarang, identifikasi di mana persentase drop-off tertinggi Anda. Contohnya, 60% pelanggan yang mengunjungi homepage akan melanjutkan ke halaman produk; artinya ada 40% yang drop off. Lalu, dari orang-orang yang sampai ke halaman produk, mungkin hanya 30% yang melanjutkan ke halaman shopping cart; yang artinya ada 70% drop off, yang tentunya lebih tinggi dari sebelumnya. Semakin besar tingkat drop off, halaman tersebut memiliki makin banyak hal yang perlu diperbaiki agar tidak kehilangan pelanggan lagi. Sebagai contoh, dalam skenario di atas, sekarang mungkin Anda harus berfokus untuk memperbaiki halaman produk Anda, apakah karena kurangnya deskripsi, atau tombol ‘add to cart’ sulit ditemukan, atau mungkin produk tersebut membutuhkan lebih banyak gambar?
Pertanyaan: Segera setelah Anda sudah menentukan semua hal yang perlu diperbaiki dalam halaman-halaman tersebut, bagaimana cara Anda menentukan yang mana yang merupakan masalah utamanya?
Amit Kumar: Saya merekomendasikan Anda menggunakan A/B testing untuk memperbaiki halaman situs Anda. A/B testing membantu Anda mencoba beberapa versi situs Anda pada pelanggan Anda. Lalu, Anda bisa melihat jumlah konversi Anda bervariasi tergantung pada versi situs yang dilihat pelanggan Anda, lalu menentukan yang mana yang memiliki performa paling baik. Ini adalah cara yang sangat kuantitatif untuk membuat keputusan tentang cara meningkatkan situs Anda. Cobalah menggunakan jasa seperti Optimizely untuk melakukan A/B testing.
Pertanyaan: Adakah jasa atau taktik lain yang bisa Anda rekomendasikan untuk mengkonversi leads menjadi penjualan?
Amit Kumar: Ada banyak sekali pilihan yang baik. Anda bisa berfokus untuk membujuk lebih banyak orang untuk menjalankan corong Anda, pada dasarnya, Anda akan meningkatkan tingkat retention dalam setiap tahap corong Anda. Email marketing bekerja baik dalam hal tersebut. Anda bisa bisa fokus mencoba mengkonversi orang-orang yang meninggalkan situs Anda- chat dan pemberian kupon adalah dua pilihan yang baik untuk melakukannya.
Anda juga bisa fokus untuk mencoba memancing kembali orang-orang yang sudah meninggalkan corong Anda, disini Anda bisa mentargetkan ulang ads untuk melakukannya.
Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Amit Kumar, CEO dari Lexity, startup yang mendapatkan investasi dari Spark Capital, True Ventures, 500Startups. Amit memiliki keahlian dalam bidang Pencarian, Web Semantik, Periklanan, dan Networking, serta memiliki pengalaman dalam membangun startup dan membangun produk baru untuk perusahaan di Fortune 500. Sebelumnya, di Yahoo! Web Search, dia memperkenalkan Semantic Web technology to Search, menciptakan SearchMonkey, mendapat lebih dari 15 paten, dan mengatur produk yang berfokus pada penerbit. Info lebih lengkap di www.lexity.com
Pertanyaan: Bagaimana pemilik bisnis-binis kecil bisa mengkonversi leads menjadi pelanggan dengan lebih baik?
Amit Kumar: Sebuah fakta menyatakan, bahwa rata-rata, hanya 2% dari pengunjung sebuah situs yang akan benar-benar membeli. 98% trafik sisanya tidak akan kembali lagi. Ini adalah kesempatan yang sayang untuk dilepaskan. Saat saya membicarakan tentang mengkonversi lead menjadi pelanggan, maka saya membicarakan tentang cara ‘menangkap’ 98% pelanggan potensial yang tadinya tidak akan kembali itu. Saya akan mengajarkan cara mengubah propek itu menjadi penjualan.
Pertanyaan: Jika saya memulai sebuah toko online baru, apakah langkah pertama yang perlu saya lakukan untuk mendapat konversi yang lebih baik?
Amit Kumar: Gunakan beberapa analytics di dalam situs Anda. Peningkatan dalam jumlah konversi leads menjadi pelanggan tidak bisa diketahui jika Anda tidak melacak dan mengukurnya. Jika toko Anda dibangun di atas sebuah platform, seperti Shopify.com, Magento.com, atau BigCommerce.com maka kemungkinan Anda sudah memiliki beberapa analytics dalam dashboard administrator Anda. Lihatlah dashboard tersebut dan biasakan diri Anda. Bahkan mungkin Anda perlu mencari fitur laporan yang dikirim ke email Anda secara otomatis. Anda harus mencari angka-angka yang memberikan informasi berikut pada Anda:
1. Jumlah pengunjung yang datang ke situs Anda
2. Jumlah pengunjung yang akhirnya membeli produk Anda
Anda bisa menemukan statistic ini untuk jangka waktu tertentu, lalu membaginya angka kedua (yang membeli) dengan angka pertama (yang datang) untuk mendapat persentase koversi pengunjung Anda menjadi pelanggan.
Pertanyaan: Bagaimana jika platform toko di atas tidak menyediakan statistik tersebut atau Anda tidak menggunakan platform store?
Amit Kumar: Gunakanlah Google Analytics. Ini adalah solusi analitik yang gratis dan bisa dimasukkan ke dalam hampir semua situs. Atau, Anda juga bisa menggunakan tool analisa realtime, Lexity Live, yang akan melacak dan mencatat jumlah pengunjung yang datang ke situs Anda secara realtime. Gratis, dan bisa bekerja di semua situs.
Pertanyaan: Jika saya sudah mengetahui jumlah konversi situs, apa hal selanjutnya yang perlu saya lakukan?
Amit Kumar: Selanjutnya, indentifikasi “corong” konversi Anda. Corong koversi Anda adalah sekumpulan halaman dimana pengunjung biasanya membeli sesuatu. Halaman terakhir harus menjadi target Anda untuk sebuah konversi, artinya, saat pengunjung sampai di halaman terakhir, itulah saat mereka terhitung sebagai sebuah penjualan. Contohnya, Anda bisa memutuskan bahwa corong Anda adalah: (1)Homepage, (2)Halaman Produk, (3)Shopping cart, (4)checkout, (5)konfirmasi.
Aturlah corong ini sebagai sebuah “goal” di Google Analytics. Untuk melakukannya, Anda bisa mencari caranya di Google dengan kata kunci “how to set up a goal in Google Analytics”.
Sekarang, Anda bisa melacak berapa persentase pelanggan Anda berpindah dari langkah satu ke langkah selanjutnya dalam corong Anda, dan persentase pengunjung yang pergi dari corong (drop off) tersebut. Saat seseorang meninggalkan corong, maka artinya Anda sudah kehilangan seorang pelanggan.
Sekarang, identifikasi di mana persentase drop-off tertinggi Anda. Contohnya, 60% pelanggan yang mengunjungi homepage akan melanjutkan ke halaman produk; artinya ada 40% yang drop off. Lalu, dari orang-orang yang sampai ke halaman produk, mungkin hanya 30% yang melanjutkan ke halaman shopping cart; yang artinya ada 70% drop off, yang tentunya lebih tinggi dari sebelumnya. Semakin besar tingkat drop off, halaman tersebut memiliki makin banyak hal yang perlu diperbaiki agar tidak kehilangan pelanggan lagi. Sebagai contoh, dalam skenario di atas, sekarang mungkin Anda harus berfokus untuk memperbaiki halaman produk Anda, apakah karena kurangnya deskripsi, atau tombol ‘add to cart’ sulit ditemukan, atau mungkin produk tersebut membutuhkan lebih banyak gambar?
Pertanyaan: Segera setelah Anda sudah menentukan semua hal yang perlu diperbaiki dalam halaman-halaman tersebut, bagaimana cara Anda menentukan yang mana yang merupakan masalah utamanya?
Amit Kumar: Saya merekomendasikan Anda menggunakan A/B testing untuk memperbaiki halaman situs Anda. A/B testing membantu Anda mencoba beberapa versi situs Anda pada pelanggan Anda. Lalu, Anda bisa melihat jumlah konversi Anda bervariasi tergantung pada versi situs yang dilihat pelanggan Anda, lalu menentukan yang mana yang memiliki performa paling baik. Ini adalah cara yang sangat kuantitatif untuk membuat keputusan tentang cara meningkatkan situs Anda. Cobalah menggunakan jasa seperti Optimizely untuk melakukan A/B testing.
Pertanyaan: Adakah jasa atau taktik lain yang bisa Anda rekomendasikan untuk mengkonversi leads menjadi penjualan?
Amit Kumar: Ada banyak sekali pilihan yang baik. Anda bisa berfokus untuk membujuk lebih banyak orang untuk menjalankan corong Anda, pada dasarnya, Anda akan meningkatkan tingkat retention dalam setiap tahap corong Anda. Email marketing bekerja baik dalam hal tersebut. Anda bisa bisa fokus mencoba mengkonversi orang-orang yang meninggalkan situs Anda- chat dan pemberian kupon adalah dua pilihan yang baik untuk melakukannya.
Anda juga bisa fokus untuk mencoba memancing kembali orang-orang yang sudah meninggalkan corong Anda, disini Anda bisa mentargetkan ulang ads untuk melakukannya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar